Indahnya!

19.14 / /

Bukit itu indah sekali! tanya seorang anak kepada bapaknya dalam perjalanan pulang menuju rumahnya di lereng sebuah bukit. Lalu ayahnya menjawab, bukan bukit itu yang indah, namun pepohonan yang tumbuh pada tubuh bukit itu. Anak tersebut mengkerutkan keningnya, tampaknya kebingungan berputar dalam pikirannya, namun ia hanya diam dan tidak berbicara. Sang ayah melihat anaknya masih bingung disebabkan ketidak mengertiannya akan ucapannya. Lalu ia berkata kepada anaknya: "aku tahu kamu bingung!" dan ia pun diam tidak berbicara apapun juga.

Sesampainya di rumah, anak tersebut gelisah. Ada dua hal yang sangat membuatnya gelisah, ia berkata dalam hatinya: "kenapa jadi pohon yang indah? Lalu kalau ayah mengetahui bahwa aku masih bingung, kenapa ia tidak menjelaskan kepada saya?" Keingintahuannya terus bergelora, ia ingin sekali menanyakan langsung hari itu juga kepada ayahnya, namun ayahnya masih sangat sibuk membelah kayu untuk dijadikan kayu bakar.

Malamnya, ketika anak tersebut menuju tempat tidurnya, sang ayah mengantarkan anaknya menuju kamar untuk mengucapkan "selamat malam" kepada anak yang dikasihinya. Setelah ayahnya menyelimuti anak yang dikasihinya, ia berlekas untuk pergi meninggalkan kamar anaknya. Namun tiba-tiba langkah ayahnya terhenti karena panggilah anaknya "ayah!" sang ayah membalikkan badan dan berkata: "ada apa anakku?". "Sampai sekarang aku masih tidak mengerti maksud perkataan ayah tadi! tolonglah jelaskan!".

Sang ayah penuh dengan senyum berkata kepada anaknya: "tidak ada yang indah dari bukit itu kalau bukan karena kehidupan yang berada disekitarnya, coba engkau bayangkan, jika bukit tersebut tidak ditumbuhi pepohonan, akhirnya tidak ada hewan bahkan burung-burungpun tidak akan datang kebukit itu, bisa jadi bukit itu akan gersang dan tempat kematian bagi seluruh hewan-hewan. Nah anakku! Keindahan itu akan terpancar ketika semuanya saling memenuhi, ketika semuanya saling membekali dan saling terikat". Sang ayah tersenyum dan mengucapkan selamat malam.

Sang anak kembali memanggil, "ayah! ayah sudah tahu bahwa aku masih bingung tadi siang, kenapa ayah tidak menjelaskan langsung kepada saya saat itu?" Penuh senyuman ayahnya berkata: "engkau tidak memintanya! Selamat malam, tidur yang indah anakku!". Sang ayah menutup pintu dan bergegas untuk istirahat dan membekali dirinya dengan tenaga baru menyongsong hari esok serta persoalan yang akan dihadapinya.

Rekan-rekan kawula muda, keserasian dalam kehidupan tentunya akan menciptakan keindahan. Siapapun, apapun dan dimanapun, jika semuanya dihadapi dengan stadman "engkau adalah temanku" tentunya akan memperindah kehidupan kita sendiri. Lalu mintalah maka akan diberikan, ketuklah maka pintu akan dibukakan, carilah, maka engkau akan menemukan!

Label: